15 Flem Action Terbaik Indonesia Sepanjang Masa
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134).
Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi film tersebut. Dan dalam postingan kali ini kami ingin membererikan sedikit cerita atupun pendapat Tentang 15 Flem Action Terbaik indonesia sepanjang masa yang bisa memberikan anda gambaran tentang filem di bawah ini.
Adapun di bawah ini merupakan filem yang memiliki rating tertinggi di kancah perfileman indonesia bahkan tembus dalam laga box office di dunia.

Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi film tersebut. Dan dalam postingan kali ini kami ingin membererikan sedikit cerita atupun pendapat Tentang 15 Flem Action Terbaik indonesia sepanjang masa yang bisa memberikan anda gambaran tentang filem di bawah ini.
Adapun di bawah ini merupakan filem yang memiliki rating tertinggi di kancah perfileman indonesia bahkan tembus dalam laga box office di dunia.
1. The Raid 2: Berandal 2014
Selain sukses menjadi film kedua terlaris
sepanjang 2014 di Indonesia, The Raid 2: Berandal berhasil menyeruak di antara
jajaran film box office dunia. Film yang ditonton lebih dari 1,4 juta orang
secara domestik itu termasuk dalam daftar 10 Film Terbaik 2014 versi Internet
Movie Database (IMDb).
Dilansir dari situs resminya, IMDb
menempatkan film garapan Gareth Evans itu di posisi ketujuh. Ia bersanding
dengan Interstellar garapan Christopher Nolan, Gone Girl ala David Fincher,
Guardians of the Galaxy buatan James Gunn, dan film-film Hollywood lainnya.
Peringkat film terbaik ditabulasi
berdasarkan penilaian tim IMDb dan rating penonton. The Raid 2: Berandal
mendapat 8,1 dari total nilai tertinggi 10. Ario Sagantoro, produser The Raid
2: Berandal mengatakan, masuknya The Raid ke jajaran film terbaik dunia patut
dibanggakan.
The Raid Berandal juga merupakan film action
terbaik dengan membawa silat sebagai seni membela diri dari tanah air
Indonesia. Diperankan oleh Iko Uwais. Film ini menuai sukses di dunia seperti
sekuel sebelumnya yang bertitle The raid: redemption.
Dalam sekuel kedua ini,
film indonesia terpopuler ini berhasil menembus box office Amerika kembali.
Peluncuran film ini serentak di seluruh bioskop 28 maret 2014 yang lalu.
2. The Raid 2011

Seperti yang dibahas pada nomor 1 di atas,
film ini adalah sekuel pertamanya dan menjadi film aksi indonesia terbaik.
Dengan sutradara Gareth Evans, film yang tayang perdana di Toronto
International Film Festival ini bisa menarik banyak perhatian khalayak dan para
praktisi film di dunia. Pujian pun banyak disematkan untuk the raid ini.
Filem ini juga merupkan filem seri pertama
dari seri filem The raid. Film The Raid sebenarnya adalah ide lanjutan dari
keseluruhan cerita yang diinginkan sutradara Gareth Evans.
Proyek awalnya,
Berandal, diumumkan tahun 2011 sebelum film "The Raid" dibuat pada
tahun yang sama yaitu tahun 2011, namun baru dirilis pada 2014 dengan judul The
Raid 2: Berandal
Pemeran :
- Iko Uwais sebagai Rama, anggota tim polisi senjata dan taktik khusus dengan agenda tersembunyi, protagonis utama film.
- Donny Alamsyah sebagai Andi, tangan kanan dan otak bisnis narkoba Tama dan juga kakak dari Rama
- Pierre Gruno sebagai Letnan Wahyu, senior kepolisian yang memerintahkan operasi penyerbuan.
- Ray Sahetapy sebagai Tama Riyadi, gembong narkoba kejam, penguasa gedung apartemen dan antagonis utama.
- Yayan Ruhian sebagai Mad Dog ("anjing gila"), tangan kanan dan algojo brutal Tama yang berkeahlian silat tinggi.
- Joe Taslim sebagai Sersan Jaka, pemimpin operasi penyerbuan.
- Tegar Satrya sebagai Bowo, anggota tim polisi senjata dan taktik khusus yang keras kepala
- Eka "Piranha" Rahmadia sebagai Dagu, anggota tim polisi senjata dan taktik khusus.Iang Darmawan sebagai Gofar, satu-satunya penghuni apartemen yang taat pada hukum.Verdi Solaiman sebagai Budi, anggota tim polisi senjata dan taktik khusus.Alfridus Godfred sebagai pimpinan geng parang anak buah Tama.
- Hengky Solaiman sebagai ayah Rama.
- Fikha Effendi sebagai istri Rama.
3. Merantau 2009

Merantau merupakan film aksi laga Indonesia
yang dirilis pada 6 Agustus 2009 yang disutradarai oleh Gareth Evans. Film ini
dibintangi antara lain oleh Iko Uwais, Sisca Jessica, Christine Hakim, Donny
Alamsyah, Yusuf Aulia, Laurent Buson, Alex Abbad, Mads Koudal, Ratna Galih, dan
Yayan Ruhian.
ilm ini mengambil latar berupa tradisi
merantau yang sangat lekat dalam kebudayaan Minangkabau. Bahkan hingga
sekarang, tradisi ini masih kerap dilakukan oleh lelaki-lelaki muda
Minangkabau.
Pergi jauh dari tempat asalnya, biasanya ke kota-kota besar, untuk
mencari kekayaan, pengalaman, dan pengetahuan-pengetahuan baru sebagai bekal
sebelum akhirnya kembali pulang dan mengabdi di tanah asalnya.
Film aksi Merantau juga merupakan filem
action pertama yang di bintangi Iko Uwais yang berhasil menambah deretan film
Indonesia yang meraih penghargaan di ajang festival internasional dengan
menjadi film terbaik pada festival film action, ActionFest 2010 yang digelar di
Asheville, North Carolina Amerika Serikat pada 15-18 April 2010.
Film buah karya seniman Indonesia yang
disutradarai Gareth Evans ini berhasil bersaing dengan film-film laga dari
Thailand, Prancis, Hong Kong, Cile, dan Amerika Serikat.
Film laga berlatar
belakang seni pencak silat ini mengangkat adat istiadat Minangkabau, Sumatra
Barat.
Pemeran utama Yuda, Iko Uwais yang
menguasai jurus silat harimau terpaksa meninggalkan ibunya diperankan artis
Christine Hakim merantau ke Jakarta. Di tanah rantau, ia terlibat pertempuran
dengan organisasi perdagangan manusia.
Merantau berhasil mengungguli kandidat
lainnya seperti film silat Hong Kong yang dibintangi Donnie Yen, 14 Blades.
4. Java Heat 2013
Java Heat adalah film aksi laga dan baku
tembak yang dirilis pada tahun 2013. Film ini disutradarai Conor Allyn dan dibintangi
Kellan Lutz, Mickey Rourke, Ario Bayu, dan Atiqah Hasiholan sebagai pemeran
utama.
Film ini adalah film yang digarap oleh rumah produksi Margate House
asuhan Conor Allyn dan Rob Allyn yang sebelumnya telah membesut trilogi film
fiksi sejarah Merah Putih (2009), Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).
“Java Heat” mengangkat kisah penculikan
putri kraton Yogyakarta Hadiningrat yang dibarengi dengan pencurian barang
berharga seperti perhiasan milik istana oleh penjahat internasional.
Kemudian untuk
mengungkap kasus ini, Polisi Indonesia mendapat bantuan dari tim profesional
Amerika Serikat (Intel), sebuah cerita yang sangat biasa dan tidak memerlukan
otak untuk mencerna film yang berbiaya belasan milyar ini.
eberapa poin yang unik dalam film “Java
Heat” adalah penggambaran kantor polisi. Kantor polisi sekelas kota Yogyakarta,
digambarkan kumuh, kucel, terbelakang. Untuk memutar video rekaman saja, yang
tersedia televisi jadul hitam putih.
Bahkan kantor polisi sekelas polsek di
daerah pun tidak sebegitu terbelakangnya. Dan uniknya lagi, letnan Hasyim
mengenakan baju polisi dengan di kiri bajunya bertuliskan Densus 88,
juga mobil
sedan polisinya di pintu sampingnya juga bertuliskan densus 88, sesuatu yang
aneh dan menggelikan. Karena anggota Densus 88 sangat tidak ingin sosok dirinya
dikenal di tengah masyarakat.
Sebagai catatan akhir, film “Java Heat”
adalah film yang sudah layu sebelum berkembang, karena pemutaran perdananya di
bioskop seharusnya pada 18 April, namun bajakannya (bahkan sudah versi blue
ray) hampir sebulan sudah beredar di lapak-lapak penjualan DVD bajakan serta di
internet.(fq/islampos).
5. 9 naga 2006

9 Naga (judul internasional: 9 Dragons)
adalah sebuah film drama kriminal tahun 2006 dari Indonesia yang disutradarai
oleh Rudi Soedjarwo dan dibintangi oleh Lukman Sardi,
Fauzi Baadila, Donny
Alamsyah, Marcel Anthony, dan Ajeng Sardi. Film ini dirilis dengan semboyan
Manusia terbaik di Indonesia adalah seorang penjahat.
alut cerita
Tiga orang yang telah bersahabat sejak kecil:
Marwan, Donny dan Lenny mencari nafkah dengan bekerja sebagai pembunuh bayaran.
Semakin dijalani, mereka semakin sadar bahwa pekerjaan tersebut tidak
menjanjikan masa depan yang lebih baik. Tiba-tiba terjadi suatu peristiwa yang
membuat mereka merasa muak karena pilihan hidup mereka selama itu.
Ketiganya
sadar telah melakukan kesalahan dalam hidupnya dan berusaha untuk bertobat dan
memperbaiki kesalahannya.
6. Rumah Dara 2010

rumah Dara adalah film horor jagal dari
Indonesia yang dirilis pada tanggal 22 Januari 2010. Film yang bersemboyan
"Horor menemukan seorang ibu" ini disutradarai oleh Mo Brothers dan
dibintangi oleh Shareefa Daanish dan Julie Estelle sebagai tokoh utama.
Film
Rumah Dara berkisah mengenai sekelompok pemuda-pemudi yang terjebak di rumah
milik seorang pembunuh misterius yang bernama "Dara". Film ini
menjadi reuni antara aktris Julie Estelle dan Imelda Therinne setelah
kolaborasi mereka dalam Kuntilanak 3.
Sebelum ditayangkan di Indonesia, karakter
Dara telah lebih dahulu dipopulerkan lewat segmen film pendek "Dara"
dalam film horor antologi "Takut: Faces of Fear" yang juga
disutradarai Mo Brothers dan dirilis pada tahun 2008 di festival-festival film
di seluruh dunia.
Segmen film pendek Dara mendapat begitu
banyak tanggapan positif sehingga akhirnya Rumah Dara mendapat harapan besar
dari para penggemar film Dara. Pada tahun 2008-2009, Rumah Dara juga telah
dilayarkan lebih dahulu di berbagai festival film internasional dan banyak
meraih penghargaan.
Pada akhir 2009, film ini ditayangkan di Singapura terlebih
dahulu dan mendapatkan rating M18 (untuk adegan sadis dan kekerasan).
Rumah
Dara lalu dirilis secara serempak di seluruh Indonesia pada tanggal 21 Januari
2010. Distribusi film ini ke Amerika Utara dan Eropa telah dibeli oleh Overlook
Entertainment.
Dalam twitter resmi Rumah dara, diumumkan
bahwa film ini dicekal dan dilarang untuk tayang di Malaysia karena tema yang
dianggap bertentangan dengan hukum sensor film Malaysia. Film ini menjadi film
Indonesia pertama yang dicekal dan dilarang untuk tayang di Malaysia.
7. Nagabonar Jadi 2007
Nagabonar Jadi 2 adalah sebuah film
Indonesia tahun 2007 yang merupakan sekuel dari film Naga Bonar (1987). Film
ini meraih penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007
dan "Movie of the Year"[1] dari Guardians e-Awards.
Versi novel film
ini, juga berjudul Nagabonar Jadi 2, ditulis oleh Akmal Nasery Basral, novelis
yang pernah menjadi wartawan majalah Tempo. Film ini menjadi film terlaris
tahun 2007 dengan meraih penjualan tiket sebanyak 2,4 Juta penonton.
Alur cerita berputar tentang hubungan
Nagabonar (Deddy Mizwar) dan Bonaga (Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak
muda metropolis. Bonaga, seorang pengusaha sukses, mendapat proyek pembangunan
resort dari perusahaan Jepang.
Sialnya, lahan yang diincar perusahaan Jepang
tersebut tak lain adalah lahan perkebunan sawit milik ayahnya, Nagabonar. Maka
Bonaga pun memboyong ayahnya ke Jakarta agar dia bisa membujuk Nagabonar
menjual lahan tersebut.
Usaha Bonaga tak berhasil. Kekeraskepalaan
Nagabonar untuk mempertahankan lahan perkebunan (di mana di sana juga terdapat
makam istri, Ibu dan temannya si bengak Bujang) semakin menjadi-jadi ketika
tahu calon pembeli tanahnya adalah perusahaan Jepang (yang masih dianggapnya
penjajah).
Sementara Nagabonar dan Bonaga berusaha
untuk saling memahami cara pandang dan nilai-nilai satu sama lain, tenggat
waktu untuk Bonaga semakin mendekat.
Namun, pada akhirnya Bonaga membatalkan
perjanjian tersebut, karena ia tahu ayahnya sebenarnya berat untuk menyetujui
hal tersebut, ia tidak mau membuat ayahnya sedih, karena ia sangat menyayangi
ayahnya.
8. Killers 2014
Killers (bahasa Indonesia: "Para
Pembunuh", bahasa Jepang: "キラーズ", dibaca: Kirazu) adalah
film cerita seru psikologis kolaborasi Indonesia-Jepang yang disutradari oleh
The Mo Brothers.
Film ini adalah film cerita seru pertama hasil kerja sama
antara Indonesia dan Jepang yang melibatkan rumah produksi Guerilla Merah Films
dan Nikkatsu.
Skenario ditulis oleh Ushiyama Takuji bersama dengan Timo
Tjahjanto dari The Mo Brothers. Pengambilan gambar dilakukan di Indonesia dan
Jepang.
Logo promosi saat rilis terbatas di Jepang,
Desember 2013.
Dalam proses produksinya, film ini juga
didukung oleh kru maupun dana dari Merantau Films (The Raid), Damn Inc.
(dimotori oleh Daniel Mananta), dan Million Pictures (pembuat film Negeri 5
Menara).
9. The Mentalist 2011

Berkisah tentang 2 Mentalis, Deddy
Corbuzier dan Ronggo Sewu (Limbad) yang bersaing untuk menunjukan siapa yang
paling hebat di antara keduanya.
Ronggo Sewu (Limbad) yang dulunya bekas
asistant Deddy Corbuzier memfitnah Deddy Corbuzier menggunakan ilmu sihir dalam
setiap aksi/atraksi sulapnya. Tentu hal ini tidak bisa diterima oleh deddy
Corbuzier.
Yang akhirnya membuat permusuhan dan dendam di antara keduanya tidak
bisa dihindarkan lagi. Merekapun terjun ke dalam permainan yang berbahaya di
mana nyawa menjadi taruhanya
Film yang dibintangi seorang mentalist
Deddy Corbuzier yang juga berjudul The Mentalist. Rilis di tahun 2011.
Sutradara film ini adalah Walmer Sitohang. Tidak ketinggalan peran Limbad juga
hadir di sini.
Kita lihat nanti, apakah daftar film terbaik
Indonesia di atas akan menjadi film terbaik sepanjang masa?
Jadi menurut kamu,
dari daftar di atas, mana yang sesuai dengan selera kamu? Apa sih film/movie
Indonesia kesukaan kalian? Ada Apa dengan Cinta? Benci Bilang Cinta? atau hanya yang memiliki Genre Film Aksi?
10. Serigala Terakhir 2009

Serigala Terakhir merupakan film drama
kriminal dari Indonesia yang dirilis pada 5 November 2009 yang disutradarai
oleh Upi Avianto. Film ini akan dibintangi antara lain oleh Vino G. Bastian, Al
Fathir Muchtar, Dallas Pratama, Dion Wiyoko, Ali Syakieb, Reza Pahlevi, Fanny
Fabriana, dan Zaneta Georgina.
Film garapan Upi Avianto ini berdurasi
sangat panjang, 135 menit. Dari jalan ceritanya kita tahu bahwa genre film ini
adalah drama action. Perlahan tapi pasti film action memang sedang merangkak
naik untuk bersanding dengan genre film lainnya.
Konflik demi konflik dibuat begitu
menegangkan dan mengharukan. Meski berdurasi panjang, penonton tidak bosan dengan
jalinan cerita dalam film ini. Film ini mengocok emosi ditambah ceritanya yang
mengharukan.
Seperti kebanyakan film action yang banyak
menggunakan efek audio visual, film ini juga menggunakan efek audio visual yang
ikut mendukung adegan perkelahian atau ledakan.
Kelemahannya, efek visual
kadang terlihat kurang maksimal, khususnya setiap kali adegan kebakaran.
Akting para pemain di film ini juga patut
diacungi jempol. Mereka berhasil membuat penonton ikut larut dalam konflik.
Upi sang sutradara yang juga menjadi
penulis sangat cerdas mengembangkan karakter tokoh di film ini. Buktinya adalah
karakter Fathir yang sempat hilang sejenak, tapi dimunculkan kembali justru
dengan karakter yang berbeda 180 derajat.
Film yang menghabiskan dana hampir Rp10
milliar ini juga berpotensi memiliki sekuel. Karena nasib kelompok Naga Hitam
dan Fathir belum jelas.
Di akhir cerita digambarkan Bara yang masih berusia
belasan tahun dengan wajah dendam membawa pistol peninggalan Ale.
Upi tampak ingin mengubah tradisi akhir
cerita klise di mana pemeran utama selalu tampil sebagai sang juara layaknya
sinetron dan film-film kebanyakan.
Wanita yang di kehidupan nyata berpacaran
dengan Vino G Bastian ini sengaja membuat film berakhir dengan cerita tidak
bahagia. Atau mungkin Upi ingin menyampaikan pesan kepada penonton bahwa
kebenaran tidak mutlak selalu menang.
11. Alif Lam Mim 2015
Alif Lam Mim adalah film laga futuristik
pertama di Indonesia yang menceritakan tentang persahabatan, persaudaraan dan
drama keluarga.
Jakarta 2036, begitu banyak terjadi perubahan. Negara sudah
kembali damai dan sejahtera sejak perang saudara dan pembantaian kaum radikal
berakhir di Revolusi tahun 2026.
Hak asasi manusia menjadi segalanya.
Penggunaan peluru tajam sebagai senjata sudah menjadi ilegal. Aparat
menggunakan peluru karet untuk menangkap penjahat dan teroris yang masih
tersisa.
Satu dilema yang sangat menyulitkan bagi aparat mengingat beberapa
kelompok radikal kembali bangkit dan berjuang untuk menganti wajah demokrasi
sehingga aparat mengandalkan kemampuan bela diri yang tinggi untuk menumpas
para penjahat.
Alif, Lam dan Mim adalah tiga sahabat dari
satu perguruan silat yang dibesarkan bersama di padepokan Al-Ikhlas.
Film memang bagian dari entertainment dan
ditujukan untuk hiburan masyarakat. Namun, disisi lain film juga menjadi media
paling efektif untuk menyampaikan pesan moral serta inspirasi bagi banyak
orang.
Bahkan film ini juga sering menjadi alat
politik untuk membentuk opini masyarakat. Contohlah beberapa sejarah film di
jaman Orde Baru seperti G 30 S PKI dan Serangan Umum 1 Maret.
Selain film sejarah yang menceritakan kisah
masa lalu, ada juga film yang mengisahkan tentang proyeksi masa depan. Salah
satu film yang bergenre seperti itu adalah Tiga: Alif Lam Mim yang dirilis pada
tahun 2015 lalu.
Film garapan sutradara muda Anggy Umbara
ini bahkan menjadi satu-satunya film yang indonesia yang begenre futuristik,
yakni sebuah tatanan sosial politik Indonesia di tahun 2036.
Film ini mendapat sambutan luas sebelum
penayangan perdananya. Namun ternyata masa tayang di bioskop hanya singkat,
membuat banyak orang menaruh kecurigaan film 3 sengaja dihambat karena
mengganggu agenda kelompok kepentingan.
12. Gengster 2015

Gangster merupakan film aksi drama
Indonesia yang dirilis pada 27 Agustus 2015. Di sutradarai oleh Fajar Nugros
dan diiproduksi oleh Starvision Plus dan Demi Istri Productions.
Diperankan
oleh Hamish Daud, Eriska Rein, Agus Kuncoro, Dwi Sasono, Nina Kozok, Dede
Yusuf, dan masih banyak lagi.
ilm Gangster ini bercerita tentang kisah
seorang pria bernama Bagi Jamroni yang menjadi preman di desa lembah gunung
Merapi yang jatuh hati pada Sari. Rasa kecewa menghinggapi Bagi Jamroni hingga
Sari di ajak ortunya ke Jakarta.
Jamroni menjadi pemberantas para begal
hingga dia pun terlibat kesalahfahaman dengan juragan sapi (Dede Yusuf).
Jamroni npun mendapat kabar bahwa ayahnya, Tohari tengah sekarat dan
menyampaikan berita bahwa dia bukan anak kandung.
Akhirnya Jamroni pun memutuskan ke Jakarta
mencari Sari, hari itu bersamaan dengan Sari kembali ke Desa. Di Jakarta pun
dia berbaku hantam dengan ormas hingga dia bergantungan di mobil gadis yang
sedang melarikan diri, Retta (Nina Zohok).
Kejadian itu pun menjadi awal perkenalan
Retta dan Jamroni yang tak terduga. Ternyata, Retta hanya ingin memanfaatkan
Jamroni. Jamroni pun menyadari hal itu.
Dia juga bertanya-tanya pada dirinya
apakah dia menyukai Retta dan mulai melupakan Sari?
Amsar yang marah karena gagalnya pernikahan
adiknya dengan Retta pun menyuruh orang untuk membekuk Jamroni. Akhirnya,
Jamroni harus menghadapi Bang Jangkung.
13. Headshot 2016

Headshot adalah sebuah film laga Indonesia
yang dirilis pada Desember 2016. Film ini disutradarai oleh Mo Brothers. Film
ini menjadi film pertama Iko Uwais yang disutradarai oleh sutradara asal
Indonesia.
Kesuksesan Headshot di dua ajang bergengsi
perfilman dunia, Toronto Film Festival 2016 dan L’ETRANGE Festival Paris 2016,
telah membuka jalan film ini di kancah dunia.
Sejumah distributor global menawarkan
kerjasama untuk mengedarkan Headshot di negerinya.
ilm Headshot sendiri mengisahkan tentang
lelaki (Iko Uwais) yang menderita amnesia, setelah mengalami luka tembak di
kepala.
Lelaki tersebut pun diberi nama Ishmael oleh seorang dokter muda bernama
Ailin (Chelsea Islan). Saat ingatannya mulai pulih, Ailin justru ikut terseret
dalam problematika pelik masa lalu Ishmael.
Penampilan Iko Uwais di film Headshot sangat
dinantikan oleh dunia sehingga akan ditayangkan secara internasional.
Untuk
distribusi di Indonesia akan dilakukan Screenplay Infinite Films, di Asia oleh
Nikkatsu dan Amerika Utara ditangani XYZ Films.
Sebelum tayang secara nasional, Headshot akan
melakukan premiere di Toronto International Film Festival 2016 dalam program
Midnight Madness. Hal ini menjadikan Headshot film ketiga Iko Uwais yang
diputar di Toronto International Film Festival setelah The Raid (2012) dan The
Raid 2: Berandal (2014).
14. 3 Nafas Likas 2014

3 Nafas Likas adalah sebuah film Indonesia
yang diproduksi oleh Oreima Films dan diarahkan oleh peraih sutradara terbaik
Piala Citra 2013,
Rako Prijanto (Sang Kiai,Ungu Violet, D'Bijis), serta
berdasarkan naskah garapan Titien Watimena. Dibintangi oleh Atiqah Hasiholan,
Vino G. Bastian, Tuti Kirana, Marissa Anita, Mario Irwinsyah,
Tissa Biani
Azzahra, Jajang C Noer. 3 Nafas Likas akan memulai proses syuting pada 26 April
2014, selama kurang lebih dua bulan.
Film ini akan mengambil lokasi di beberapa
kota di Sumatera Utara, Jakarta dan Ottawa, Kanada. Rencananya akan dirilis
pada bulan September 2014.
Pada 22 April 2014, saat melakukan syukuran
menjelang syuting di Sate Khas Senayan Pakubuwono, dijelaskan bahwa 3 Nafas
Likas merupakan film yang berdasarkan kisah nyata seorang tokoh bernama Likas
Tarigan,
yang kemudian lebih dikenal sebagai Likas Gintings, istri dari
Let.Jend. Djamin Gintings. Dalam kesempatan yang sama juga diumumkan bahwa
proyek film ini bisa direalisasikan atas persetujuan keluarga besar Djamin
Gintings.
Salah satu anak pasangan Djamin
Ginting-Likas Tarigan, Riahna Djamin Ginting, menjadi produser eksekutif
(executive producer) film ini.
Riahna Djamin Gintings yang mewakili keluarga
besar Djamin Gintings, juga mengatakan bahwa film 3 Nafas Likas merupakan kado
khusus yang dipersembahkan untuk kedua orang tua mereka.
Ia juga mengatakan
bahwa film ini bukan hanya sekadar kisah tentang sebuah keluarga, melainkan
sebuah kisah universal yang bisa diterima oleh semua orang.
Di hari yang sama juga diluncurkan dua
jejaring sosial resmi film ini, yaitu 3 Nafas Likas ( fanpage Facebook) dan
@OreimaFilms (akun Twitter).
Pada tanggal 16 September 2014, diumumkan
bahwa penyanyi Tulus menjadi pengisi soundtrack film ini. Tulus membawakan dua
lagu, yaitu cover lagu Chrisye yang berjudul Untuk Ku dan satu lagu orisinal yang
berjudul Lekas.
Kisah dalam film ini berlatar beberapa
periode waktu, mulai dari era 1930'an hingga ke tahun 2000. Juga melalui
beberapa kejadian penting di Indonesia, mulai dari perang kemerdekaan,
pergolakan revolusi di era 1960'an, hingga masa kejayaan perekonomian
Indonesia.
Cerita dalam film ini berlatar di tiga lokasi; tujuh kota di
Sumatera Utara, Jakarta, hingga ke Ottawa, Kanada.
Bercerita tentang seorang perempuan
istimewa bernama Likas (Atiqah Hasiholan), yang menjalani kehidupan luar biasa.
Likas kemudian berhasil meraih berbagai pencapaian dan keberhasilan, karena ia
memegang teguh tiga janji yang pernah diucapkannya kepada tiga orang terpenting
dalam hidupnya.
Janji-janji itulah yang selalu berada di setiap tarikan
napasnya. Nafas yang memberikan ruh dan semangat dalam setiap tindakan, serta
keputusannya.
Keputusan yang lahir atas janjinya untuk terus berjuang dan
berlandaskan kerinduannya akan cinta.
Sebuah kisah yang melontarkan sebuah
pertanyaan, Untuk Siapa Kau Bernafas?
15. Deat Mine 2012

Dead Mine adalah film horor tegang dari
Indonesia yang dirilis pada 3 Januari 2013 yang disutradarai oleh Steven Sheil
dan dibintangi oleh Ario Bayu dan Joe Taslim.
Film ini diproduksi oleh Infinite
Frameworks, rumah produksi yang sebelumnya menggarap film animasi musikal
Meraih Mimpi (2009). Syuting dan produksi film ini dilakukan di fasilitas
syuting film terpadu di Pulau Batam.
Warren Price (Les Loveday), anak dari
seorang milyuner, bersama rekannya, ilmuwan Jepang Rie (Miki Mizuno), pacar
Price Su-Ling (Carmen Soo) ada dalam sebuah misi mengeksplorasi sebuah bunker
militer peninggalan Tentara Jepang di Pulau Una-Una, Teluk Tomini, Sulawesi.
Mereka dkawal oleh Tim Lima, tim tentara bayaran yang terdiri dari Kapten Tino
Prawa (Ario Bayu), Djoko (Joe Taslim), Ario (Mike Lewis), dan Sersan Papa Ular
(Jaitov Tigor) untuk melindungi Price dari perompak.
Terdesak oleh serangan perompak, mereka
terdesak dan terperangkap di dalam tambang yang dijadikan bunker militer oleh
tentara Jepang tersebut.
Terluka, putus asa, dan tanpa persiapan, mereka
mencari jalan keluar lain dengan masuk semakin dalam ke dalam tambang.
Terungkap bahwa Price sebenarnya ingin mencari harta karun Yamashita yang
diyakininya ada di tambang tersebut.
Pencarian mereka berujung pada temuan yang
mengejutkan. Bunker itu ternyata adalah fasilitas penelitian senjata kimia dan
biologi rahasia Tentara Jepang yang menggunakan tawanan perang dari Perang
Pasifik sebagai bahan eksperimen.
Lebih mengerikan lagi, para penghuninya
ternyata masih ada di sana sebagai monster dan tidak mengharapkan kehadiran
mereka.
Pencarian harta karun mereka berubah menjadi
sebuah misi hidup dan mati. Melarikan diri bukan pilihan, Tim Lima harus
menghadapi musuh misterius dan mematikan yang hanya menyisakan dua pilihan,
membunuh atau dibunuh.
Sekian postingan tentang Tentang 15 Flem Action Terbaik indonesia sepanjang masa Terima kasih atas kunjungannya semoga bermanfaat jangan lupa like fanspage kami balog 18.